Indivisualism – Radiator coolant untuk mesin mobil dapat membantu menjaga suhu mesin mobil agar tetap stabil dan membantu meningkatkan kinerja mobil agar tidak mengalami kelebihan panas yang dapat merusak mesin mobil. Cairan pendingin radiator juga terbagi menjadi beberapa jenis yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan mobil.
Jenis Radiator Coolant Untuk Mesin
Biasanya radiator coolant terbagi menjadi 3 jenis yang memang sudah umum digunakan pada pabrikan. Setiap jenis radiator pendingin untuk mesin ini memiliki karakteristik yang berbeda-beda sehingga ada baiknya untuk dipahami terlebih dahulu.
- Jenis IAT atau Inorganic Additive Technology memiliki jarak tempuh 24.000 mil dan sebaiknya diganti setiap dua tahun sekali. Jenis IAT lebih direkomendasikan untuk kendaraan tua.
- Jenis OAT atau Organic Acid Technology jika sudah mencapai jarak tempuh 50.000 mil artinya sudah harus diganti atau setidaknya selama lima tahun sekali. Jenis OAT umumnya lebih sering digunakan pada pabrikan General Motor.
- Jenis HOAT atau Hybrid Organic Acid Technology merupakan jenis turunan dari OAT di mana keduanya juga sama-sama harus diganti setiap menempuh 50.000 mil atau lima tahun sekali.
Kategori Radiator Coolant Untuk Mesin
1. Air Biasa
Banyak orang yang lebih sering memilih menggunakan air biasa sebagai cairan pendingin. Air biasa yang digunakan bisa dari air mineral maupun air keran. Air biasa juga dipilih karena sangat mudah ditemukan dan memiliki harga yang terjangkau.
Meskipun banyak digunakan orang, air biasa tidak direkomendasikan untuk dijadikan sebagai cairang pendingin. Hal ini dikarenakan air biasa lebih cepat menguap karena hanya memiliki titik didih 100 derajat celcius. Karena memiliki titik didih yang cukup rendah, kemampuan air biasa dalam menjaga suhu mesin tidak terlalu maksimal tidak peduli menggunakan air mineral ataupun air keran.
Bukan hanya itu saja, air biasa juga dapat menimbulkan kerak dan karat dalam penggunaan jangka waktu panjang yang akhirnya menyebabkan korosi dan kerusakan pada mesin. Hal ini dikarenakan air mengandung mineral.
2. Radiator Coolant
Radiator coolant lebih unggul dibandingkan dengan air biasa dalam hal menyerap panas dan mencegah mesin mobil mengalami korosi. Hal ini dikarenakan biasanya radiator coolant mengandung bahan pencegah karat, propulene gylcol, dan tidak mengandung air. Titik didih cairan pendingin juga lebih tinggi dibandingkan air biasa yaitu 110 derajat celcius.
3. Radiator Super Coolant
Berbeda dengan radiator coolant, radiator super coolant harus dicampu terlebih dahulu dengan air bersih dengan perbandingan 50:50. Titik didih jenis cairan pendingin ini yaitu 130 derajat celcius sehingga tidak mudah menguap dan dapat melumasi mesin dengan maksimal dan juga menjaga suhu mesin.
4. Antifreeze dan Coolant Protector
Antifreeze dan Coolant Protector memiliki karakteristik yang hampi sama dengan super coolant radiator. Keduanya sama-sama memiliki titik didih tinggi namun cairan pendingin ini hanya mencapai 128 derajat celcius. Keduanya sama-sama harus dicampur dengan air terlebih dahulu dengan perbandingan 50:50 pada iklim tropis. Hal ini dikarenakan perbandingan yang dibutuhkan berbeda-beda tergantung pada jenis iklim di sekitar.
Salah satu rekomendasi radiator coolant untuk mesin yang terbaik yaitu Master Radiator Coolant Premixed Red yang bisa dibeli di www.autochem.com. Cairan pendingin ini mampu mencegah terjadinya karat dan korosi pada radiator serta mencegah kerak dan membuat suhu mesin mobil lebih stabil. Radiator coolant ini bisa langsung digunakan tanpa harus mencampurkannya dengan air.