Indivisualism – Tak hanya kebugaran organ vital, untuk setiap lelaki, keperkasaan organ yang satu ini pun penting untuk dirawat. Satu hal penting yang perlu diperhatikan untuk Anda saat akan memulai hubungan seksual adalah ereksi maksimum. Ereksi menjadi titik awal hubungan seks yang sehat dan menggairahkan. Untuk mendapatkan ereksi maksimal, tak sedikit kaum Adam yang memakai produk untuk memaksimalkan ereksi seperti tisu magic. Tidak seperti tisu basah lain, khasiat tisu magic disebut dapat meningkatkan kualitas dan kekuatan ereksi.
Tisu magic mengandung alkohol yang berfungsi membunuh kuman dan bakteri. Sayangnya, The Material Data Safety Sheet dilansir dari Live Strong telah menobatkan alkohol di peringkat teratas sebagai salah satu agen pengiritasi kulit yang bisa menyebabkan kulit kering, mengelupas, dan gangguan pada proses regenerasi kulit sehat.
Benzocaine yang terkandung dalam tisu magic membantu ereksi yang lebih lama dan menunda ejakulasi dini datang. Benzocaine ini adalah bius lokal yang memblokir sensasi rangsangan yang diterima kulit. Dengan kata lain, membuat kulit menjadi kebal alias mati rasa untuk sementara. Sensasi indera sentuhan penting untuk kita, karena rasa tidak nyaman, sakit, atau kewalahan akibat overstimulasi merupakan cara tubuh memperingatkan Anda untuk berhenti di saat merasakan ancaman. Namun demikian, tidak ada yang benar-benar yakin tentang dosis tepat dari bahan-bahan aktif yang terkandung dalam tisu magic ini agar bisa dianggap tidak aman bagi kesehatan. Masih minim bukti-bukti ilmiah yang tersedia seputar efek samping tisu magic.
Benarkah tisu magic dapat mencegah penularan penyakit kelamin?
Klaim lain tentang kegunaan tisu magic adalah bisa mencegah penyakit menular seksual. Disebut demikian karena di dalam tisu magic terdapat kandungan antiseptik. Antiseptik itulah yang kemungkinan besar dapat mematikan kuman-kuman penyebar penyakit menular seksual. Tetapi untuk mencegah terkena penyakit menular seksual paling utama dan selalu lebih baik adalah untuk menghindari penularan penyakit kelamin dengan cara setia pada pasangan, atau selalu memakai kondom. Hindari berhubungan seks tanpa kondom dengan siapa saja yang memiliki luka di kelamin, ruam, cairan kelamin abnormal, atau gejala lainnya. Atau jika setidaknya enam bulan sejak Anda diuji negatif untuk penyakit kelamin apapun. Vaksin dan penggunaan kondom lateks adalah cara jitu lainnya untuk mencegah penularan penyakit kelamin.